Friday, June 8, 2007

5 (lima) SUPERPRIORITAS Gula Kelapa Purbalingga

Dalam kunjungannya di Sentra Produksi Gula Kelapa Kualitas Ekspor di Desa Binangun, Mrebet, Purbalingga, Bupati Purbalingga menetapkan 5 (Lima) SUPERPRIORITAS Pengembangan dan Pembangunan Gula Kelapa Purbalingga.

5 SUPERPRIORITAS tersebut adalah:

1. Program Peduli Penderes (Charity Program)
Program ini akan segera dituangkan dalam bentuk SK Bupati Purbalingga berupa pemberian santunan secara langsung kepada para penderes yang mengalami kecelakaan pada saat melakukan aktifitas menderes kelapa. Sebagai program peduli (charity program) maka diharapkan musibah yang dihadapi penderes dapat secara cepat dibantu oleh pemerintah.

2. Pilot Project Peningkatan Kesejahteraan Penderes Desa Binangun, Mrebet.
Bentuk program dalam pilot project ini adalah pendirian Sentra Produksi Gula Kelapa yang pendanaan di back-up dari dana SP-3 Depten melalui BMT EMAS. Disamping itu akan dikembangkan pengembangan usaha produktif yang menjadi komplementari para penderes seperti budidaya kelinci dan usaha produktif lain melalui program UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera). Sumber pendanaan berasal dari PM-LKMK APBD II Purbalingga 2007 atau dana P3KUM Syariah yang diterima oleh BMT EMAS.

3. Pendirian 10 SENTRA PRODUKSI Gula Purbalingga.
BMT EMAS sebagai pendamping Sentra Produksi pada tahap pertama mengusulkan 5 titik Sentra yaitu satu tempat di Kec. Bobotsari yaitu di desa Talagening yang sudah running sejak beberapa tahun yang lalu, dan 4 (empat) lainnya di Kec. Mrebet yang memiliki potensi gula cukup besar yaitu di Desa Binangun (pilot project - 2 buah), desa Sangkanayu dan desa Bojong. Saat ini Binangun sudah memproduksi gula cetak kualitas ekspor, Bojong sudah terbentuk KUB sejak lama dan Sangkanayu sudah didirikan sentra produksi.

4. Pengadaan Alat untuk Penderes dan Sentra Produksi.
Secara proaktif Pemkab akan menyediakan peralatan untuk para penderes dan Sentra Produksi yang menaungi banyak penderes. Untuk Sentra Produksi, Pemkab telah menyiapkan 5000 alat cetak standar khusus per sentra dan hingga saat ini alat cetak tersebut telah digulirkan ke SP-Talagening, Binangun dan Sangkanayu. Untuk para penderes, Pemkab akan menyediakan pongkor (penampung nira) yang lebih awet, lebih ringan dan mudah dipakai berbahan baku plastik. Prioritas pertama adalah para penderes yang mengirimkan hasil produksinya ke Sentra-sentra produksi. Untuk tahap selanjutnya, bagi para penderes Pemkab akan menyediakan alat cetak (sengker) dengan ukuran yang standar dan menjadi ciri khas produk gula asli Purbalingga.

5. Pendirian GULA CENTER
Gula Center diposisikan sebagai pusat perdagangan gula Purbalingga. Menjadi market center, mempertemukan penderes dengan pembeli potensial, turut berperan sebagai kontrol kualitas produk dan pengembangan kemasan yang lebih menarik. Gula Center akan dibentuk menjadi semacam Holding daerah, korporasi atau perusahaan milik daerah.

No comments: