PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA
Formulir Pesanan Pembelian (AUTO)
Nama Suplier :MULTI KARSA ADITAMA CV[IZ01.M.0924.1.G]
Nomor FPP :03020075-L-0116
Alamat :JL. PUJOWIYOTO NO.18-19
Tanggal Pesan :02/12/2007
Telepon :0281-895239 FAX:0281-896270
Tanggal Expired:05/12/2007
Harap dikirim barang pesanan kami,seperti rincian DC SAT CILACAP
Proses :02/12/2007 Jam:00:00:00
No Nama Barang PLU Isi(C) Ket Barcode QCrt QPcs Harga Pot A Netto PPNBN TOTAL BPLU BQTY COSTB POTB
=============================================================================================================================================== 1 LINGGASARI GULA KELAPA 300GR 2656502 40 3 0 2800 0.00% 2800 0 336000 0 0 0 0.00%-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
POT FAKTUR :0.00% 0.00%
TOTAL HARGA PEMBELIAN : 336.000,00
# : Sudah ada print barcode externalnya, Barcode Internal 120 Pcs.->Rp.3,000
TOTAL POTONGAN ITEM : ,00
T/T BCA AC. 0970230092 A/N ROFIK HANANTO, AMD
TOTAL POTONGAN FAKTUR : ,00 ---------------------------- (-)
TOTAL SETELAH POTONGAN: 336.000,00
TOTAL BONUS : ,00
TOTAL PPN BM : ,00
TOTAL PPN MASUKAN : 33.600,00 ---------------------------- (+)
TOTAL TERMASUK PPN 10%: 366.600,00
TOTAL FAKTUR SUPLIER : 366.600,00
PO AUTO E-MAIL
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Dengan HURUF:Tiga Ratus Enam Puluh Enam Ribu Enam Ratus rupiah ------------------------------------------------
1. PO Expired Harap jangan dikirim barang-nya, kecuali ada konfirmasi terlebih dahulu suplier ke DC SAT.
2. Pada saat pengiriman barang harap disertai dengan FPP ini.
3. Pengiriman barang hanya untuk satu No. FPP apabila terjadi FPP double. Ver 27.08.07 (PO Q-Mail VZIP)
Monday, December 3, 2007
Friday, June 8, 2007
5 (lima) SUPERPRIORITAS Gula Kelapa Purbalingga
Dalam kunjungannya di Sentra Produksi Gula Kelapa Kualitas Ekspor di Desa Binangun, Mrebet, Purbalingga, Bupati Purbalingga menetapkan 5 (Lima) SUPERPRIORITAS Pengembangan dan Pembangunan Gula Kelapa Purbalingga.
5 SUPERPRIORITAS tersebut adalah:
1. Program Peduli Penderes (Charity Program)
Program ini akan segera dituangkan dalam bentuk SK Bupati Purbalingga berupa pemberian santunan secara langsung kepada para penderes yang mengalami kecelakaan pada saat melakukan aktifitas menderes kelapa. Sebagai program peduli (charity program) maka diharapkan musibah yang dihadapi penderes dapat secara cepat dibantu oleh pemerintah.
2. Pilot Project Peningkatan Kesejahteraan Penderes Desa Binangun, Mrebet.
Bentuk program dalam pilot project ini adalah pendirian Sentra Produksi Gula Kelapa yang pendanaan di back-up dari dana SP-3 Depten melalui BMT EMAS. Disamping itu akan dikembangkan pengembangan usaha produktif yang menjadi komplementari para penderes seperti budidaya kelinci dan usaha produktif lain melalui program UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera). Sumber pendanaan berasal dari PM-LKMK APBD II Purbalingga 2007 atau dana P3KUM Syariah yang diterima oleh BMT EMAS.
3. Pendirian 10 SENTRA PRODUKSI Gula Purbalingga.
BMT EMAS sebagai pendamping Sentra Produksi pada tahap pertama mengusulkan 5 titik Sentra yaitu satu tempat di Kec. Bobotsari yaitu di desa Talagening yang sudah running sejak beberapa tahun yang lalu, dan 4 (empat) lainnya di Kec. Mrebet yang memiliki potensi gula cukup besar yaitu di Desa Binangun (pilot project - 2 buah), desa Sangkanayu dan desa Bojong. Saat ini Binangun sudah memproduksi gula cetak kualitas ekspor, Bojong sudah terbentuk KUB sejak lama dan Sangkanayu sudah didirikan sentra produksi.
4. Pengadaan Alat untuk Penderes dan Sentra Produksi.
Secara proaktif Pemkab akan menyediakan peralatan untuk para penderes dan Sentra Produksi yang menaungi banyak penderes. Untuk Sentra Produksi, Pemkab telah menyiapkan 5000 alat cetak standar khusus per sentra dan hingga saat ini alat cetak tersebut telah digulirkan ke SP-Talagening, Binangun dan Sangkanayu. Untuk para penderes, Pemkab akan menyediakan pongkor (penampung nira) yang lebih awet, lebih ringan dan mudah dipakai berbahan baku plastik. Prioritas pertama adalah para penderes yang mengirimkan hasil produksinya ke Sentra-sentra produksi. Untuk tahap selanjutnya, bagi para penderes Pemkab akan menyediakan alat cetak (sengker) dengan ukuran yang standar dan menjadi ciri khas produk gula asli Purbalingga.
5. Pendirian GULA CENTER
Gula Center diposisikan sebagai pusat perdagangan gula Purbalingga. Menjadi market center, mempertemukan penderes dengan pembeli potensial, turut berperan sebagai kontrol kualitas produk dan pengembangan kemasan yang lebih menarik. Gula Center akan dibentuk menjadi semacam Holding daerah, korporasi atau perusahaan milik daerah.
5 SUPERPRIORITAS tersebut adalah:
1. Program Peduli Penderes (Charity Program)
Program ini akan segera dituangkan dalam bentuk SK Bupati Purbalingga berupa pemberian santunan secara langsung kepada para penderes yang mengalami kecelakaan pada saat melakukan aktifitas menderes kelapa. Sebagai program peduli (charity program) maka diharapkan musibah yang dihadapi penderes dapat secara cepat dibantu oleh pemerintah.
2. Pilot Project Peningkatan Kesejahteraan Penderes Desa Binangun, Mrebet.
Bentuk program dalam pilot project ini adalah pendirian Sentra Produksi Gula Kelapa yang pendanaan di back-up dari dana SP-3 Depten melalui BMT EMAS. Disamping itu akan dikembangkan pengembangan usaha produktif yang menjadi komplementari para penderes seperti budidaya kelinci dan usaha produktif lain melalui program UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera). Sumber pendanaan berasal dari PM-LKMK APBD II Purbalingga 2007 atau dana P3KUM Syariah yang diterima oleh BMT EMAS.
3. Pendirian 10 SENTRA PRODUKSI Gula Purbalingga.
BMT EMAS sebagai pendamping Sentra Produksi pada tahap pertama mengusulkan 5 titik Sentra yaitu satu tempat di Kec. Bobotsari yaitu di desa Talagening yang sudah running sejak beberapa tahun yang lalu, dan 4 (empat) lainnya di Kec. Mrebet yang memiliki potensi gula cukup besar yaitu di Desa Binangun (pilot project - 2 buah), desa Sangkanayu dan desa Bojong. Saat ini Binangun sudah memproduksi gula cetak kualitas ekspor, Bojong sudah terbentuk KUB sejak lama dan Sangkanayu sudah didirikan sentra produksi.
4. Pengadaan Alat untuk Penderes dan Sentra Produksi.
Secara proaktif Pemkab akan menyediakan peralatan untuk para penderes dan Sentra Produksi yang menaungi banyak penderes. Untuk Sentra Produksi, Pemkab telah menyiapkan 5000 alat cetak standar khusus per sentra dan hingga saat ini alat cetak tersebut telah digulirkan ke SP-Talagening, Binangun dan Sangkanayu. Untuk para penderes, Pemkab akan menyediakan pongkor (penampung nira) yang lebih awet, lebih ringan dan mudah dipakai berbahan baku plastik. Prioritas pertama adalah para penderes yang mengirimkan hasil produksinya ke Sentra-sentra produksi. Untuk tahap selanjutnya, bagi para penderes Pemkab akan menyediakan alat cetak (sengker) dengan ukuran yang standar dan menjadi ciri khas produk gula asli Purbalingga.
5. Pendirian GULA CENTER
Gula Center diposisikan sebagai pusat perdagangan gula Purbalingga. Menjadi market center, mempertemukan penderes dengan pembeli potensial, turut berperan sebagai kontrol kualitas produk dan pengembangan kemasan yang lebih menarik. Gula Center akan dibentuk menjadi semacam Holding daerah, korporasi atau perusahaan milik daerah.
Segera Hadir! Gula Center Kab. Purbalingga
InsyaAllah tidak lama lagi akan segera hadir Gula Center Purbalingga. Saat ini sedang dalam proses set up, menerima masukan dari berbagai pihak, pemaparan modeling Gula Center ke Pemkab, Bappeda, Diserindagkop dan dinas-dinas terkait lainnya. Gula Center adalah gagasan Bupati Purbalingga dan menjadi salah satu dari 5 (lima) SUPERPRIORITAS Pengembangan Gula Kelapa Purbalingga tahun 2007.
Gula Center adalah tempat yang diperuntukkan sebagai pusat perdagangan gula kelapa Kabupaten Purbalingga. Bertempat di UPTD Makanan Minuman Disperindagkop Kab. Purbalingga Jl. A. Yani No. 1 (Depan Terminal Purbalingga-sebelah selatan Alfa Mart).
Sebagai pusat perdagangan maka gula center menyiapkan berbagai jenis gula kelapa yang diproduksi oleh penderes Purbalingga, melakukan fungsi teknis marketing seperti Taking Order baik lokal, regional, nasional maupun ekspor. Disamping itu gula center juga memposisikan dirinya sebagai packing house untuk kebutuhan pasar khusus seperti supermarket, jaringan ritel nasional maupun hipermarket.
Secara garis besar Modeling Gula Center atau Brown Sugar Market Center akan memposisikan pada fungsi berikut:
1. Sebagai intermediary petani penderes/sentra produksi gula/produsen dengan market demand/market user/buyer (pembeli).
2. Pusat perdagangan berbagai model gula kelapa Purbalingga.
3. Sebagai Packing House.
4. Sebagai Ruang pamer, exampling product untuk buyer dan expose publik.
5. Sebagai QC akhir, finishing proses sebelum produk didistribusikan ke market user.
6. Sebagai pusat distribusi produk dan fungsi teknis marketing.
Partner yang terlibat dalam peluncuran gula center adalah:
1. Pemkab Purbalingga sebagai main owner.
2. Disperindagkop UPTD Makanan Minuman sebagai pelaksana teknis.
3. Bappeda dan Bidang Perekonomian sebagai konseptor dan analisa strategis.
4. Dispertanhut sebagai pendamping petani penderes.
5. BMT EMAS sebagai pendamping sentra produksi, pengelola gula center, penyedia dana dan pengelola dana SP-3 Deptan untuk Sentra Produksi Gula.
6. UNSOED sebagai tim ahli business modeling, packing model dan pendampingan penderes.
7. CV Multi Karsa Aditama sebagai distributor produk gula untuk market lokal, regional, nasional dan market khusus.
Pendirian Gula Center juga didukung penuh oleh BI dan BSM (Bank Syariah Mandiri) untuk penyediaan dana.
Semoga kehadiran gula center dapat menjadi sarana untuk peningkatan kesejahteraan Penderes Purbalingga, sebagaimana menjadi idaman dan mimpi besar Bapak Bupati Purbalingga. Semoga sukses. Amin.
Rofik Hananto
BMT EMAS Purbalingga
Gula Center adalah tempat yang diperuntukkan sebagai pusat perdagangan gula kelapa Kabupaten Purbalingga. Bertempat di UPTD Makanan Minuman Disperindagkop Kab. Purbalingga Jl. A. Yani No. 1 (Depan Terminal Purbalingga-sebelah selatan Alfa Mart).
Sebagai pusat perdagangan maka gula center menyiapkan berbagai jenis gula kelapa yang diproduksi oleh penderes Purbalingga, melakukan fungsi teknis marketing seperti Taking Order baik lokal, regional, nasional maupun ekspor. Disamping itu gula center juga memposisikan dirinya sebagai packing house untuk kebutuhan pasar khusus seperti supermarket, jaringan ritel nasional maupun hipermarket.
Secara garis besar Modeling Gula Center atau Brown Sugar Market Center akan memposisikan pada fungsi berikut:
1. Sebagai intermediary petani penderes/sentra produksi gula/produsen dengan market demand/market user/buyer (pembeli).
2. Pusat perdagangan berbagai model gula kelapa Purbalingga.
3. Sebagai Packing House.
4. Sebagai Ruang pamer, exampling product untuk buyer dan expose publik.
5. Sebagai QC akhir, finishing proses sebelum produk didistribusikan ke market user.
6. Sebagai pusat distribusi produk dan fungsi teknis marketing.
Partner yang terlibat dalam peluncuran gula center adalah:
1. Pemkab Purbalingga sebagai main owner.
2. Disperindagkop UPTD Makanan Minuman sebagai pelaksana teknis.
3. Bappeda dan Bidang Perekonomian sebagai konseptor dan analisa strategis.
4. Dispertanhut sebagai pendamping petani penderes.
5. BMT EMAS sebagai pendamping sentra produksi, pengelola gula center, penyedia dana dan pengelola dana SP-3 Deptan untuk Sentra Produksi Gula.
6. UNSOED sebagai tim ahli business modeling, packing model dan pendampingan penderes.
7. CV Multi Karsa Aditama sebagai distributor produk gula untuk market lokal, regional, nasional dan market khusus.
Pendirian Gula Center juga didukung penuh oleh BI dan BSM (Bank Syariah Mandiri) untuk penyediaan dana.
Semoga kehadiran gula center dapat menjadi sarana untuk peningkatan kesejahteraan Penderes Purbalingga, sebagaimana menjadi idaman dan mimpi besar Bapak Bupati Purbalingga. Semoga sukses. Amin.
Rofik Hananto
BMT EMAS Purbalingga
Subscribe to:
Comments (Atom)